LAPORAN ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM EKOLOGI



ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM EKOLOGI


LAPORAN


DISUSUN  UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Ekologi
yang dibimbing oleh Dr. Hadi Suwono, M.Si dan Dr.Vivi Novianti, S.Si, M.Si




Disusun oleh:

Pendidikan Biologi/Offering A

                  Ridadyah Wilujeng (150341600127)





 

















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
FEBRUARI 2017



No
Nama Alat
Gambar
Spesifikasi & Satuan
Fungsi
Prinsip Kerja
Cara Kerja
1.
Anemometer
km/jam
m/s
North
Untuk Menentukan Kecepatan angin.
1.      Angin memiliki tekanan yang akan melewati baling-baling pada anemometer.
2.      Baling-baling akan berputar ke satu arah.
3.      Baling-baling tersebut akan dideteksi oleh sensor.
4.      Sensor akan mendeteksi kecepatan angin menggunakan satuan km/jam, m/s, atau North.
1.    Tekan tombol power
2.    Cari arah mata angin
3.    Diarahka sesuai arah angin.
4.    Pada display akan menunjukkan kecepatan angin.
5.    Jika angka telah didapatkan tetapi masih berubah ubah tekan tombol “hold” lalu lihat angka berapa yang tertera pada display.

2.
Anemometer Canggih
km/jam
m/s
North
%
Untuk Menentukan Kecepatan angin dan kelembapan.
1.      Angin memiliki tekanan yang akan melewati baling-baling pada anemometer.
2.      Baling-baling akan berputar ke satu arah.
3.      Baling-baling tersebut akan dideteksi oleh sensor.
Sensor akan mendeteksi kecepatan angin menggunakan satuan km/jam, m/s, atau North.
4.      Dibelakang alat terdapat sensor yang digunakan untuk menentukan kelembapan udara.
1.    Tekan tombol power
2.    Cari arah mata angin
3.    Diarahka sesuai arah angin.
4.    Pada display akan menunjukkan kecepatan angin.
5.    Jika angka telah didapatkan tetapi masih berubah ubah tekan tombol “hold” lalu lihat anga berapa yang tertera pada displkay.

3.
Altimeter
Sanoh Sal 7030
Mdpl
Untuk mengukur ketinggian suatu daerah
Altimeter bekerja berdasar tekanan udara sesuai naiknya angka ketinggian
1.    Diputar
2.    Di tepatkan angka 500
3.    Disolasi
4.    Diukur.
4.
Animal Chamber

Untuk mengukur hewan-hewan yang berukuran kecil, mikrobentos, dan fauna tanah yang berukuran mikro
Setiap mikroorganisme memiliki ukuran yang berbeda. Alat ini memberikan skala tentang ukuran dari mikroorganisme. Jika hewan berada di tengah kotak maka dihitung satu. Apabila berada di tengah kotak maka dihitung setengah.
1.    Air diteteskan sampai penuh.
2.    Diletakkan di mikroskop stereo.
3.    Diamati.
5.
Berlese Set
Eko 17/ modifikasi Berlese Eko 12
Untuk mengambil fauna tanah untuk digunakan sebagai sample.
Cahaya yang dipaparkan pada sample tanah akan membuat serangga masuk kedalam tanah (karena serangga bereaksi negatif terhadap cahaya) dan akhirnya terperosok ke dalam botol serangga yang berada di bawah corong.
1.    Penyangga dibuka.
2.    Saringan dipasang.
3.    Diambil sample tanah yang sama.
4.    Dipasang botol serangga dibawah corong.
5.    Sebelum dipasang diberikan alkohol.
6.    Tanah diletakkan disaringan dan jangan diayak.
7.    Dijemur dibawah terik sinar matahari.
6.
Berless tullgren

Untuk mengambil fauna tanah untuk digunakan sebagai sample.
Cahaya yang dipaparkan pada sample tanah akan membuat serangga masuk kedalam tanah (karena serangga bereaksi negatif terhadap cahaya) dan akhirnya terperosok ke dalam botol serangga yang berada di bawah corong.
1.    Penyangga dibuka.
2.    Saringan dipasang.
3.    Diambil sample tanah yang sama.
4.    Dipasang botol serangga dibawah corong.
5.    Sebelum dipasang diberikan alkohol.
6.    Tanah diletakkan disaringan dan jangan diayak.
7.    Dijemur dibawah lampu selama 3-4 hari.
8.    Lampu harus dinaik turunkan agar suhu berubah-ubah.
7.
Bor Tanah

Untuk mengambil sample tanah dan melubangi tanah.
Ujung bor yang ditancapkan pada tanah akan membuat tanah berlubang.
1.    Ditancapkan
2.    Diputar
3.    Ditarik

8.
Botol Plakon

Untuk menyimpan sample serangga dan air
Sampel serangga dan air akan mudah dibawa jika diletakkan pada alat ini.
1.    Dibuka
2.    Dimasukkan
3.    Ditutup

9.
Botol Serangga

Untuk menyimpan sample serangga.
Sampel serangga dan air akan mudah dibawa jika diletakkan pada alat ini.
1.    Dibuka
2.    Dimasukkan
3.    Ditutup

10.
Sepreyer

Digunakan sebagai alat bantu dan untuk membersihkan sisa-sisa tanah .
Air yang ada pada sepreyer akan naik ke selang akibat tekanan udara yang dihasilkan dari tuas yang telah ditekan oleh seseorang sehingga air tersebut akan menyemprot pada sesuatu yang ada dihadapannya.
1.    Dibuka dengan cara memutar pada bagian leher.
2.    Dimasukkan air secukupnya.
3.    Ditutup.
4.    Disemprotkan.
11.
Sekop

Untuk penggemburan tanah.
Ujung sekop yang meruncing membuat lapisan tanah mudah untuk di gemburkan.
1.    Dipegang pada bagian pegangannya.
2.    Dilakukan penancapan pada tanah/media yang akan digemburkan.
12.
Clinometer
Suunto
%
Derajad
Mengukur ketinggian benda berdasarkan kemiringan benda.
Sudut elevasi yang dibentuk antara garis datar dengan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) suatu obyek.
1.    Pegangan kuning dipegang oleh jempol dan telunjuk
2.    Kedua mata dalam keadaan terbuka. Mata sebelah kanan melihat pada skala clinometer, sedangkan mata sebelah kiri menuju pada objek. Kedua mata membidik sasaran dalam posisi sejajar.
13.
Conductivity meter
Horryba B-173
%
mS
µS
Untuk mengetahui daya hantar listrik pada zat cair.
Konsentrasi ion di dalam larutan berbanding lurus dengan daya hantar listriknya. Semakin banyak ion mineral yang terlarut, maka akan semakin besar kemampuan larutan tersebut untuk menghantarkan listrik.
1.    Tutup dibuka.
2.    Disterilisasi
3.    Dihisap
4.    Ditetesi sample air.
5.    Tekan tombol power.
6.    Dilihat pada display sampai menunjukkan angka “0”
7.    Dicatat hasil.
8.    Disterilisasi.
9.    Ditutup.
14.
Desikator
Sohecc
Untuk menyimpan sample dan menjaga kelembapan.
Bahan diletakkan ke dalam rak bagian atas, dan silica gel diletakkan di bagian bawah rak. Bahan-bahan tersebut tidak akan ias menyerap uap air dari lingkungan sedangkan silika akan menyerap uap air dari bahan/sample yang disimpan dalam desikator.
1.    Dibuka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya kesamping.
2.    Ditaruh silika gel di bawah.
3.    Ditaruh saringan yang terbuat dari porselin
4.    Ditaruh  median di atas saringan
5.    Sebelum menutup dioleskan sedikit vaselin di bibir tutup
6.    Ditutup kembali tutup desikator sama seperti saat membukanya
7.    Diatur kran dan usahakan tidak ada udara di dalam desikator
15.
DO meter
Mdpl
Lutron do-5510
Untuk menghitung oksigen yang terlarut dalam zat cair.
Berdasarkan fenomena polarografi yang terjadi yang terjadi diantara 2 elektrode katodedn anode.
1.    Dimasukkan prod pada alat.
2.    Alat dibuka (ditekan dan ditarik).
3.    Ditekan power.
4.    Pindah ke pengaturan DO.
5.    Dilakukan unjuk kerja sampai display menunjukkan angka “0”.
6.     
16.
Ekman grab

Untuk mengambil sedimen pada suatu perairan.
Pemberat yang dijatuhkan akan menyebabkan tertutupnya pengeruk sehingga sedimen dapat terambil.
1.    Dibuka alat untuk dapat mengeruk sedimen.
2.    Bila sudah terbuka, tali dan pemberat dipegang ketika Ekman Grab dijatuhkan ke dasar perairan.
3.    Saat penggeruk sudah mencapai dasar dan dapat mengambil sedimen, pemberat dijatuhkan agar pengeruk tertutup.
4.    Sedimen yang terambil dalam Ekman Grab dimasukkan ke baki.
17.
GPS
Garmin Montana 650
Untuk mengetahui titik koordinat suatu lokasi.
GPS membutuhkan transmisi dari 3 satelit untuk mendapatkan informasi dua dimensi (lintang dan bujur), dan 4 satelit untuk tiga dimensi (lintang, bujur dan ketinggian).
Karena GPS bekerja mengandalkan satelit, maka penggunaannya disarankan di tempat terbuka. Penggunaan di dalam ruangan, atau di tempat yang menghalangi arah satelit (di angkasa), maka GPS tidak akan bekerja secara akurat dan maksimal. Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4 satelit. Pada dasarnya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi.
1.    Dibawa ke tempat terbuka.
2.    Ditekan power.
3.    Ditunggu sampai sinyal minimal 2.
4.    Mark W poinyt ditekan.
18.
Hygrometer
Celcius
Untuk mengetahui kelembapan dan suhu.
Suhu dan kelembapan lingkungan akan mengaktifkan sensor yang ada pada alat sehingga bisa terdeteksi.
1.    Diambil alat dari wadah.
2.    Digantungka alat pada ranting pohon atau sejenisnya.
3.    Ditunggu beberapa menit sampai suhu dan kelembapan daerah tersebut tertera pada alat.
19.
Hygrometer sling
Celcius
Untuk mengetahui kelembapan relatif udara.
Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua thermometer. Thermometer pertama dipergunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu udara jenuh/lembab
1.    Bagian yang tertutup dibasahi dengan air.
2.    Dibasahi 90%.
3.    Diputar 3 menit.
4.    Dilihat skala menunjukkan angka berapa.
5.    Dicatat hasil.
20.
Jaring Bentos

Untuk mencuplik sempel bentos.
Bentos yang terbawa oleh aliran air akan terjaring pada jaring ini saat melewatinya.
1.    Ditaruh di dasar sungai.
2.    Tanah diaduk.
3.    Tanah di masukka dalam nampan.

21.
Jaring Ikan


Untuk mengambil sample ikan.
Sample ikan yang terpojok akan terperangkap di dalam jaring.
1.    Jaring dimasukkan di dalam air yang terdapat sample ikan yang akan diambil.
2.    Ikan dipojokkan.
3.    Jika sudah ikan didapatkan jaring diangkat.
22.
Swing net

Untuk mengambil sample serangga terbang.
Kantung pada swing net akan memberikan tempat pada serangga terbang yang terjebak di dalam swing net.
1.    Dirangkai
2.    Dilakukan penangkapan serangga.
23.
Jaring Serangga

Untuk menangkap sample serangga yang berada di atas permukaan tanah.
Kantung pada jaring serangga akan memberikan tempat pada serangga yang terjebak di dalam jaring serangga.
1.    Dirangkai
2.    Dilakukan penangkapan serangga.
24.
Kuas

1.    Untuk mengambil spesimen.
2.    Sebagai alat bantu.
Brush yang ada pada kuas mempermudah untuk pengambilan spesimen pada media.
1.    Diambil.
2.    Digunakan untuk mengambil spesimen.
25.
Kuadrat

Untuk membatasi area pengambilan data.
Area yang dibatasi oleh kuadran akan menjadi titik pengambilan data suatu percobaan.
1.    Dirangkai
2.    Diletakkan pada lokasi pengambilan data.
26.
Kompas Bidik
Eiger
Untuk menentukan arah.
Derajad yang tertera pada kompas merupakan dasar perhitungan untuk mengetahui posisi kita dan objek yang dibidik.
1.    Dibuka kompas bidik.
2.    Dimasukkan jempol kanan ke handle pengait.
3.    Diarahkan posisi ke objek yang akan dibidik.
4.    Didekatkan mata pada lensa kompas untuk mempermudah bidikan objek.
5.    Diarahkan kompas (kawat pisir) pada objek yang akan dibidik setepat mungkin.
6.    Lensa pembidik, kawat pisir, dan objek bidik harus satu garis lurus atau sejajar.
7.    Setelah dipastikan sejajar, pertahankan bidikan sambil melihat (membaca) hasil yang ditunjukkan pada skala derajat.
27.
Compartmen

Untuk mengetahui suhu toleran dan suhu yang disenangi ikan.
Suhu akan mempengaruhi lama hidup dari suatu ikan.
1.    Pada alat dibagi 3 daerah yakni daerah yang terdapat air suhu normal, suhu dingin (air es), suhu panas.
2.    Dimasukkan ikan ke dalam alat.
3.    Diperhatikan ikan akan mendominasi pada daerah sebelah mana.
28.
Light Trap Set

Untuk menangkap sample serangga malam terbang.
Serangga malam akan cenderung untuk  mendatangi cahaya karena serangga malam menggunakan cahaya sebagai navigasinya dalam bergerak.
1.    Alat dirangkai
2.    Diletakkan pada daerah yang memungkinkan didatangi oleh seragga malam.
3.    Dibiarkan beberapa menit.
4.    Jika terdapat erangga yang menempel pada kain maka ditangkap menggunakan jaring/botol.
29.
Lux Meter
Lx-130B
Untuk mengetahui intensitas cahaya (Fc) dn intensitas penyinaran (lux).
1.    Cahaya akan ditangkap oleh sensor sebagai energi yang akan  menjadi arus listrik.
2.    Makin banyak cahaya yang diserap oleh sensor arus yang dihasilkan pun semakin besar.
1.    Dibuka penutup.
2.    Ditekan tombol power.
3.    Diarahkan sensor menuju cahaya.
4.    Jika pada display sudah menunjukkan angka tetapi angka itu masih berubah-ubah tekan tombol “hold”
5.    Jika terlalu terang yakni menunjukkan angka 1 tekan tombol range.
6.    Dicatat angka yang diperoleh.
7.    Matikan alat dengan cara menekan tombol power sekali lagi.

30.
Meteran Jahit
cm
Untuk mengukur diameter pohon.
Meteran jahit akan membuat diameter suatu pohon/sejenisnya diketahui.
1.    Dibuka
2.    Dilakukan pengukuran.

31.
Mikroskop Digital

Untuk melihat benda dalam bentuk 2 dimensi.
Gambar yang diperoleh dari mikroskop akan diproyeksikan dalam bentuk LCD.
1.    Kabel disambungkan dengan stop contact.
2.    Lampu dinyalakan.
3.    Preparat dipasang.
4.    Cari titik fokus terjelas dari preparat dengan melihat melalui LCD pada layar.
32.
Oven Kering
MEMER  UNP 400
Untuk mengeringkan sample.
1.  Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan uap panas kering.
2.  Protein mikroba akan mengalami dehidrasi hingga terjadi kekeringan , selanjutnya teroksidasi oleh oksigen di udara  sehingga menyebabkan matinya mikroba.
1.    Dibuka pintu oven.
2.    Diletakkan sample yang akan dikeringkan.
3.    Ditutup pintu oven.
4.    Diatur suhu yang diinginkan.

33.
Pinset
Stainless Steel 25 cm
Untuk mengambil spesimen.
Mengatupkan sisi-sisi badan pinset akan menyebakan pinset dapat menjepit spesimen sehingga spesimen dapat terambil.
1.    Diambil pinset dari wadah.
2.    Digunakan.
3.    Jika telah selesai letakkan pada tempat semula.
34.
Pipet Tetes
Kaca 10 cm
Untuk mengambil zat cair.
Air akan tertarik masuk kedalam tabung pipet karena terdapat tekanan udara yang berasal dari hisapan karet.
1.    Diambil pipet tetes dari wadah.
2.    Ditekan karet pada ujung kaca sampai air masuk ke dalam kaca.
3.    Air yang telah terambil taruh pada kaca benda/media lain.
35.
Pit Fall Trap Set

Untuk menangkap serangga tanah khususya epiflora.
Serangga tanah akan mencium bau-bau yang mereka suka dan akan terperosok pada jebakan yang telah dibuat (pit fall trap)
1.    Diletakkan gelas plastik sejajar dengan tanah.
2.    Dimasukkan atraktan dalam gelas plastik.
3.    Ditutup menggunakan penutuny atau bisa dengan serasah.
36.
pH Meter Air
Lutron pH-207
Untuk mengukur keasaman zat cair.
Potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan  yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di elektroda yang tidak diketahui . Hal ini karena lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif.
1.    Dilakukan unjuk kerja alat.
2.    Dilakukan perangkaian alat.
3.    Ditekan tombol power.
4.    Dimasukkan elektroda didalam sample air yang akan diuji.
5.    Ditunggu sampai muncul angka yag stabil lalu tekan “hold”.
6.    Data dicatat.
7.    Elektroda dibilas dengan aquades.
8.    Tekan tombol power untuk mematikan.
37.
pH Meter Tanah
Takemura DM-5
Untuk mengukur pH tanah, kelembapan, kesuburan.
Kondisi ion-ion pada tanah mempengaruhi sensor pada alat sehingga alat mendeteksi adanya pH, kelembapan, serta kesuburan tanah pada suatu daerah.
1.    Dilakuakn unjuk kerja terlebih dahulu.
2.    Ditancapkan
3.    Ditunggu 3 menit.
4.    Dilihat pada skala menunjukkan angka berapa.
5.    Dicatat.
38.
Point Frame
PVC ¾
Untuk analisis vegetasi menggunakan metode titik.
Vegetasi pada suatu daerah dapat diketahui dengan cara pengambilan sample secara berulang.
1.    Dirangkai.
2.    Dimasukkan besi yang berjumlah 10 pada lubang yang ada pada pipa.
3.    Dicatat spesimen yang terkena besi.
39.
Roll Meter
Plastik 30 cm
Untuk mengukur jarak.
Jarak suatu daerah dapat diperkirakan dengan kisaran angka.
1.    Dibuka penguncinya.
2.    Dilakukan pengoloran meteran untuk menghitung panjang jarak.
3.    Dicatat hasil.
4.    Dikembalikan seperti semula.
5.    Dikunci lagi.
40.
Hand Reflekto Meter
Gram/100 gram
Untuk mengetahui pembiasan  cahaya antara zat padat dan zat cair.
Untuk mengetahui salinitas zat cair.
Pembiasan indeks cahaya dengan melihat batas air yang dicapai pada skala.
1.    Refraktometer dicek terlebih dahulu dengan cara meneropong,dikalibrasikan dengan satu tetes aquades/air jernih hingga terlihatskala menunjukkan titik nol.
2.    diteteskan larutan yang akan diukur salinitasnya pada template yang tersedia lalu ditutup.
3.    Dilihat batas air dan diperhatikan skala yang dicapai, skala tersebut adalah nilai salinitas larutan.
41.
Saringan bertingkat
Kuningan 25 cm
Memisahkan hewan dari sample tanah.
Tanah dan hewan yang berada diatanh akan terpisah akibat perbedaan diameternya.
1.    Disiapkan nampan di bawah alat.
2.    Dimasukkan sample tanah pada saringan teratas.
3.    Digoyang-goyangkan sehingga partikel yang lebih kecil akan terus berjatuhan sampai ke nampan.
42.
Saringan Teh

Untuk memisahkan sample dari kotoran.
Kotoran yang tercampur dengan sample akan tertinggal di saringan sedangkan sample yang diinginkan akan lolos dari saringan.
1.    Dimasukkan sample yang akan di saring diatasnya.
2.    Digoyang-goyangkan (diayak).
3.    Hasil ayakan ditaruh pada wadah yang disediakan.
43.
Soil Analizer
Rapitest 4-Way Analyzer
Untuk mengukur pH, kelembapan, cahaya, kesuburan tanah.
Keandaan tanah yang memiliki kandungan ion yang berbeda-beda akan mempengaruhi sensor yang ada pada alat. Alat tersebut akan mendeteksi melalui sensor dan akan meneruskannya agar terbaca melalui display.
1.    Dilakukan unjuk kerja menggunakan aquades.
2.    Alat ditancapkan pada tanah yang akan diuji.
3.    Diatur alat untu menentukan pH, kelembapan, cahaya, atau kesuburan tanah dengan cara menaik turunan tombol di pinggir alat.
4.    Tunggu 5 menit.
5.    Lihat data pada display alat dengan cara sejajar dengan alat (alat tidak boleh diangkat).

44.
Multi Parameter Tester
Oakton test-35
Cunductivity =µ
Suhu = Celcius
Untuk mengukur konduktivitas suhu kekeruhan.
Suhu dan konduktivitas suatu perairan dapat menyebabkan sensor yang ada pada alat mengirimkan transmisinya kepada alat sehingga nanti dengan alat akan diolah dalam bentuk angka yang akan muncul pada display.
1.    Dilakukan unjuk kerja.
2.    Dihidupkan dengan cara memencet tombol on/off.
3.    Dipilih mode yang akan digunakan.
4.    Sensor dimasukkan ke dalam sampel tapi hanay sampai batas alatnya saja.
45.
Secchi disk

Untuk mengukur seberapa jauh cahaya dapat masuk ke dalam air.
Bagian plat putih berfungsi untuk mengetahui dalam jarak berapakah cahaya dapat tembus didalam air.
1.    Alat dimasukkan pada suatu perairan sampai alat tidak terlihat.
2.    Dicatat pada kedalaman berapa alat tidak terlihat
3.    Alat ditarik sampai alat terlihat kembali.
4.    Dicatat pada kedalaman berapa alat terlihat kembali.
46.
Termometer Batang
Celcius
Untuk mengukur suhu zat cair.
Terjadinya penambahan volume zat cair saat dipanaskan dan menyusutnya volume zat cair saat didinginkan.
1.    Dikeluarkan pada wadah.
2.    Dilihat apakah telah berada pada suhu normal ruangan.
3.    Dicelupkan pad zat cair yang akan diukur suhunya.
4.    Dicatat hasilnya.
5.    Dilakukan pengeringan dengan cara dilap.
6.    Dimasukkan kembali pada wadah.
47.
Termometer Tanah
Logam Stainless Steel
Untuk mengukur suhu tanah.
Jika suhu naik maka akan terbaca oleh sensor yag ada pada alat. Sensor tersebut akan menggerakkan jarum pada alat sehingga terliat suhu dari tanah.
1.    Alat dikeluarkan dari wadah.
2.    Tanah terlebih dahulu dibasahi menggunakan air.
3.    Ditancapkan alat pada tanah.
4.    Ditunggu 5 menit.
5.    Hasil dicatat.
48.
Saringan Plankton

Untuk menyaring plankton.
Pengambilan sampel dari seluruh kolam air dimana dilakukan saat kapal berhenti dimana plankton net diturunkan sampai kedalamantertentu dengan alat penggerak dibagian bawahnya
1.    Dimasukkan air yang diduga terdapat plankton.
2.    Dibiarkan air keluar dari jaring.
3.    Mikroorganisme yang ada pada jaring dipindah ke dalam botol sample.
49.
Nampan

Sebagai alat bantu.
Membuat alat dan bahan lebih rapi dan mudah dibawa.
1.    Diletakkan alat/ bahan yang akan digunakan pada nampan.
50
Mikroskop Stereo

Untuk melihat benda dalam wujud 3 dimensi
Menggunakan pistol elektron yang meproduksi elektron yang dipercepat melalui anode  bertegangan tinggi. Cahaya pada elektron difokuskan pada benda yang berukuran makro yang mengetahui stryukturnya. Kemudian elektron yang mengenai objek ditangkap detektor dan divisualisasikan ke monitor.
1.    Kabel disambungkan dengan stop contact.
2.    Lampu dinyalakan.
3.    Diatur kecerahan.
4.    Spesimen yang akan diamati dipasang.
5.    Dicari titik fokus terjelas dari Spesimen yang akan diamati.

Komentar

  1. Informasinya sangat lengkap akan tetapi perlu diperhatikan kerapian penyajian tabel
    selain itu mohon disertakan gambar pendukung
    Semangat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN KKL KELOMPOK 21 LIGHT TRAP

LAPORAN KKL KELOMPOK 21 NON FLORISTIK